PENGOLAHAN NILAI
RAPORT ASPEK PENGETAHUAN PADA KURIKULUM 2013
DISUSUN OLEH : SUSANTI
NIM.P2A616004
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu
proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan setelah proses
pembelajaran. Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan penilaian autentik:
(1)
Mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi
(2)
Menetapkan
ketuntasan penguasaan kompetensi
(3)
Menetapkan
program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi
(4)
Memperbaiki
proses pembelajaran
Terminologi autentik merupakan sinonim dari asli, nyata atau
sebenarnya, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih
bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar
sekali pun (Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat
mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa
pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Intinya penilaian autentik adalah penilaian kinerja,
portofolio, dan penilaian proyek. Penilaian autentik adakalanya disebut
penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka
yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang
jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu
seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada
proses atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai
penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan
mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta
didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah
atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik
untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan
proses asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang
mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
KOMPETENSI DAN TEKNIK PENILAIAN
Penilaian
di SD untuk semua kompetensi dasar yang mencakup 3 aspek yaitu :
1.
Sikap
2.
Pengetahuan
3.
Keterampilan
Adapun pada tugas ini saya hanya akan membatasi tugas
pengolahan nilai raport pada aspek pengetahuan.
Ø PENGOLAHAN HASIL NILAI PENGETAHUAN
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur
penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses
pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment
as learning), penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment for
learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur
pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning).
Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi
yang diharapkan. Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai
dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan
instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta
pemanfaatan hasil penilaian.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar (mastery learning),
penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic)
proses pembelajaran. Hasil tes diagnostic, ditindaklanjuti dengan
pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik, sehingga hasil
penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Penilaian KI-3 menggunakan angka dengan rentang capaian/nilai
0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat
yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai
oleh peserta didik dan yang penguasaannya belum optimal.
Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis, lisan,
dan penugasan.
1) Tes Tertulis
Tes
tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, berupa pilihan
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis
dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
a)
Melakukan
analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD dilakukan pada Tema,
Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang ingin
dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun.
b)
Menyusun
kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal. Kisi-kisi yang
lengkap memiliki KD, materi, indikator soal, bentuk soal, jumlah soal, dan
semua kriteria lain yang diperlukan dalam penyusunan soalnya. Kisi-kisi ini
berbentuk format yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kisi-kisi untuk penilaian
harian bisa lebih sederhana daripada kisi-kisi untuk penilaian tengah semester
atau penilaian akhir semester.
c)
Menulis
soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal.
Soal-soal yang telah disusun kemudian dirakit untuk menjadi perangkat tes. Soal
dapat dikelompokkan sesuai muatan pelajaran dalam satu perangkat tes dapat juga
disajikan secara terintegrasi sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
d)
Melakukan
penskoran berdasarkan pedoman penskoran, hasil penskoran dianalisis guru
dipergunakan sesuai dengan bentuk penilaian. Misalnya, hasil analisis penilaian
harian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. Melalui
analisis ini pendidik akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk
menentukan perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
2)
Tes Lisan
Tes
lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik
secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan.
Jawaban tes lisan dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf. Tes lisan
bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, menegecek penguasaan
pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan
demikian, tes lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tes
lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan siswa terhadap materi
yang diajarkan dan motivasi siswa dalam belajar. Langkah-langkah pelaksanaan
tes lisan sebagai berikut:
a) Melakukan
analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD dilakukan pada Tema,
Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang ingin
dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun.
b) Menyusun
kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam pembuatan pertanyaan, perintah yang
harus dijawab siswa secara lisan.
c) Menyiapkan
pertanyaan, perintah yang akan disampaikan secara lisan.
d) Melakukan
tes dan analisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. Melalui
analisis ini guru akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan
perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
3) Penugasan
Penugasan
adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi siswa
memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang
berfungsi untuk penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment
of learning). Sedangkan penugasan sebagai metode penugasan bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan yang diberikan sebelum dan/atau selama proses
pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan baik
secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan, yang
dilakukan di sekolah, di rumah, dan di luar sekolah.
Data pada
tabel di bawah merupakan hasil pengolahan penilaian pengetahuan dalam satu semester untuk muatan pelajaran
Bahasa Indonesia. Contoh pengolahan nilai pengetahuan untuk rapor peserta didik
semester ganjil sebagai berikut.
Menentukan Nilai Akhir
Tabel …
Contoh rekap nilai pengetahuan
Nama : Arora
Muatan
pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: IV/1
|
No
|
KD
|
PENILAIAN
HARIAN
|
NPH
|
NPTS
|
NPAS
|
NILAI
KD
|
|||
|
Tema
1
|
Tema
2
|
Tema
3
|
Tema
4
|
||||||
|
1
|
3.1
|
85
|
75
|
-
|
-
|
80
|
75
|
70
|
76
|
|
2
|
3.2
|
80
|
90
|
-
|
-
|
85
|
80
|
80
|
83
|
|
3
|
3.3
|
70
|
-
|
-
|
-
|
70
|
70
|
80
|
73
|
|
4
|
3.4
|
80
|
-
|
-
|
-
|
80
|
85
|
90
|
84
|
|
5
|
3.5
|
-
|
90
|
-
|
-
|
90
|
90
|
95
|
91
|
|
6
|
3.7
|
-
|
-
|
80
|
-
|
80
|
70
|
80
|
78
|
|
7
|
3.8
|
-
|
-
|
75
|
100
|
88
|
80
|
85
|
85
|
|
8
|
3.9
|
100
|
-
|
-
|
75
|
88
|
80
|
85
|
85
|
|
9
|
3.10
|
-
|
-
|
-
|
80
|
80
|
80
|
80
|
80
|
|
10
|
3.11
|
75
|
80
|
-
|
-
|
78
|
70
|
75
|
75
|
|
NILAI
AKHIR
|
81
|
||||||||
Keterangan:
Penghitungan NA untuk setiap KD
seperti pada penghitungan NA KD 3.1 berikut.
NA KD = 2 x NPH +
NPTS + NPAS
4
NA KD 3.1 = 2 (80) + 75 +70 = 76
4
NA Mupel = Rata- rata NA KD
NA Bahasa Indonesia = (76+83+73+84+91+78+85+85+80+75 = 81
10
Deskripsi Nilai
a. Misalkan
KKM 70,
Predikat ketercapaian kompetensi ditentukan oleh KKM
berikut.
|
KKM Satuan Pendidikan *)
|
Panjang
Interval
|
RENTANG PREDIKAT
|
|||
|
A
(Sangat Baik)
|
B
(Baik)
|
C
(Cukup)
|
D
(Perlu Bimbingan)
|
||
|
70
|
30/3
= 10
|
90<A<100
|
80<B<90
|
70<C<80
|
D<70
|
Sedangkan capaian
nilai pengetahuan Arora 81, maka predikat dan deskripsi nilai Arora sebagai
berikut.
|
No
|
Muatan Pelajaran
|
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
||||
|
Nilai
|
Predikat
|
Deskripsi
|
Nilai
|
Predikat
|
Deskripsi
|
||
|
…
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
81
|
B
|
|
|
|
|
|
…
|
|
|
|
|
|
|
|
Untuk menuliskan deskripsi rapor,
dimulai dari menganalisis capaian nilai KD
tertinggi dan terendah. Berikut disajikan tabel nilai KD pengetahuan muatan
pelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel Nilai dan predikat KD Pengetahuan untuk muatan pelajaran Bahasa
Indonesia
|
Kompetensi Dasar
|
Nilai KD
|
|
|
3.1
|
Menjelaskan kegiatan
persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan
buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri
ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang, dan etika membaca buku)
dengan cara yang benar.
|
76
|
|
3.2
|
Mengemukakan
kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara
menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku,
pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar secara lisan.
|
83
|
|
3.3
|
Menguraikan lambang
bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa
daerah
|
73
|
|
3.4
|
Menentukan kosakata
tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek
(berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) dan
eksplorasi lingkungan
|
84
|
|
3.5
|
Mengenal kosakata
tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar,
tulisan, dan slogan sederhana) dan/atau eksplorasi lingkungan.
|
91
|
|
3.7
|
Menentukan kosakata
yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (gambar,
tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan
|
78
|
|
3.8
|
Merinci ungkapan
penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian,
ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu
dengan kosakata bahasa daerah
|
85
|
|
3.9
|
Merinci kosakata dan
ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya
secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah.
|
85
|
|
3.10
|
Menguraikan kosakata
hubungan kekeluargaan melalui gambar/bagan silsilah keluarga dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah.
|
80
|
|
3.11
|
Mencermati puisi anak/syair
lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih
sayang, atau persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk
kesenangan.
|
75
|
Keterangan:
KD di atas hanya sebagai contoh, apabila terjadi perubahan, KD
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan tabel di atas, tampak
bahwa capaian nilai tertinggi pada KD 3.5 = 91 (sangat baik), sedangkan capaian
nilai terendah pada KD 3.3 = 73 (cukup). Dengan demikian deskripsi rapor
sebagai berikut.
|
Ananda Arora sangat baik
dalam mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks
pendek, cukup
dalam menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan.
|
b. Contoh
pengolahan nilai dan deskripsi rapor untuk sekolah lain pada muatan pelajaran
Bahasa Indonesia yang memiliki KKM 55.
Nilai yang sama akan memberikan predikat
dan/atau deskripsi yang berbeda.
Contoh Rekap Nilai Pengetahuan
Nama : Udin
Muatan
pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: I/1
|
No
|
KD
|
PENILAIAN
HARIAN
|
NPH
|
NPTS
|
NPAS
|
NILAI
KD
|
|||
|
Tema
1
|
Tema
2
|
Tema
3
|
Tema
4
|
||||||
|
1
|
3.1
|
85
|
75
|
-
|
-
|
80
|
75
|
70
|
76
|
|
2
|
3.2
|
80
|
90
|
-
|
-
|
85
|
80
|
80
|
83
|
|
3
|
3.3
|
70
|
-
|
-
|
-
|
70
|
70
|
80
|
73
|
|
4
|
3.4
|
80
|
-
|
-
|
-
|
80
|
85
|
90
|
84
|
|
5
|
3.5
|
-
|
90
|
-
|
-
|
90
|
90
|
95
|
91
|
|
6
|
3.7
|
-
|
-
|
80
|
-
|
80
|
70
|
80
|
78
|
|
7
|
3.8
|
-
|
-
|
75
|
100
|
88
|
80
|
85
|
85
|
|
8
|
3.9
|
100
|
-
|
-
|
75
|
88
|
80
|
85
|
85
|
|
9
|
3.10
|
-
|
-
|
-
|
80
|
80
|
80
|
80
|
80
|
|
10
|
3.11
|
75
|
80
|
-
|
-
|
78
|
70
|
75
|
75
|
|
NILAI
AKHIR
|
81
|
||||||||
Keterangan:
Penghitungan NA untuk setiap KD
seperti pada penghitungan NA KD 3.1 berikut.
NA KD =2
x NPH + NPTS + NPAS
4
NA KD 3.1 = 2 (80) + 75
+ 70 =
76
4
NA Mupel = Rata- rata NA KD
NA Bahasa Indonesia = (76+83+73+84+91+78+85+85+80+75) = 81
10
Predikat
ketercapaian kompetensi ditentukan oleh KKM berikut.
|
KKM Satuan Pendidikan *)
|
Panjang
Interval
|
RENTANG PREDIKAT
|
|||
|
A
(Sangat Baik)
|
B
(Baik)
|
C
(Cukup)
|
D
(Perlu Bimbingan)
|
||
|
55
|
45/3 = 15
|
85<A<100
|
70<B<85
|
55<C<70
|
D<55
|
Berdasarkan tabel rentang predikat di atas,
nilai rapor Udin untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia aspek pengetahuan
sebagai berikut.
|
No
|
Muatan
Pelajaran
|
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
||||
|
Nilai
|
Predikat
|
Deskripsi
|
Nilai
|
Predikat
|
Deskripsi
|
||
|
…
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
81
|
B
|
|
|
|
|
|
…
|
|
|
|
|
|
|
|
Deskripsi rapor ananda Udin untuk
kompetensi dasar pengetahuan muatan pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai berikut:
|
Ananda Udin sangat baik dalam mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan
melalui teks pendek, baik dalam menguraikan lambang bunyi
vokal dan konsonan.
|