Senin, 20 Februari 2017

PENGOLAHAN NILAI RAPORT ASPEK PENGETAHUAN PADA KURIKULUM 2013


PENGOLAHAN NILAI RAPORT ASPEK PENGETAHUAN PADA KURIKULUM 2013
DISUSUN OLEH : SUSANTI
NIM.P2A616004
                                      
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi  sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan penilaian autentik:
(1)          Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
(2)          Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi
(3)          Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi
(4)          Memperbaiki proses pembelajaran
Terminologi autentik merupakan sinonim dari asli, nyata atau sebenarnya, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun (Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Intinya penilaian autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan proses asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan materi pembelajaran.
KOMPETENSI DAN TEKNIK PENILAIAN
Penilaian di SD untuk semua kompetensi dasar yang mencakup 3 aspek yaitu :
1.      Sikap
2.      Pengetahuan
3.      Keterampilan
Adapun pada tugas ini saya hanya akan membatasi tugas pengolahan nilai raport pada aspek pengetahuan.
Ø  PENGOLAHAN HASIL NILAI PENGETAHUAN
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning). Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan. Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil penilaian.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar (mastery learning), penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran. Hasil tes diagnostic, ditindaklanjuti dengan pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Penilaian KI-3 menggunakan angka dengan rentang capaian/nilai 0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh peserta didik dan yang penguasaannya belum optimal.
Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis, lisan, dan penugasan.
1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
a)      Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD dilakukan pada Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang ingin dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun.
b)      Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal. Kisi-kisi yang lengkap memiliki KD, materi, indikator soal, bentuk soal, jumlah soal, dan semua kriteria lain yang diperlukan dalam penyusunan soalnya. Kisi-kisi ini berbentuk format yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kisi-kisi untuk penilaian harian bisa lebih sederhana daripada kisi-kisi untuk penilaian tengah semester atau penilaian akhir semester.
c)      Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal. Soal-soal yang telah disusun kemudian dirakit untuk menjadi perangkat tes. Soal dapat dikelompokkan sesuai muatan pelajaran dalam satu perangkat tes dapat juga disajikan secara terintegrasi sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
d)      Melakukan penskoran berdasarkan pedoman penskoran, hasil penskoran dianalisis guru dipergunakan sesuai dengan bentuk penilaian. Misalnya, hasil analisis penilaian harian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. Melalui analisis ini pendidik akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
2)      Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Jawaban tes lisan dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf. Tes lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, menegecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan  berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, tes lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan dan motivasi siswa dalam belajar. Langkah-langkah pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
a)   Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD dilakukan pada Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang ingin dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun. 
b)   Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam pembuatan pertanyaan, perintah yang harus dijawab siswa secara lisan.
c)    Menyiapkan pertanyaan, perintah yang akan disampaikan secara lisan.
d)   Melakukan tes dan analisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. Melalui analisis ini guru akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
3)    Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang berfungsi untuk penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan sebagai metode penugasan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan, yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di luar sekolah.
Data pada tabel di bawah merupakan hasil pengolahan penilaian   pengetahuan dalam satu semester untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia. Contoh pengolahan nilai pengetahuan untuk rapor peserta didik semester ganjil sebagai berikut.
Menentukan Nilai Akhir
Tabel … Contoh rekap nilai pengetahuan
Nama                   : Arora
Muatan pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester    : IV/1
No
KD
PENILAIAN HARIAN
NPH
NPTS
NPAS
NILAI KD
Tema 1
Tema 2
Tema 3
Tema 4
1
3.1
85
75
-
-
80
75
70
76
2
3.2
80
90
-
-
85
80
80
83
3
3.3
70
-
-
-
70
70
80
73
4
3.4
80
-
-
-
80
85
90
84
5
3.5
-
90
-
-
90
90
95
91
6
3.7
-
-
80
-
80
70
80
78
7
3.8
-
-
75
100
88
80
85
85
8
3.9
100
-
-
75
88
80
85
85
9
3.10
-
-
-
80
80
80
80
80
10
3.11
75
80
-
-
78
70
75
75
NILAI AKHIR
81
     
            Keterangan: 
Penghitungan NA untuk setiap KD seperti pada penghitungan NA KD 3.1 berikut.
NA KD       = 2 x NPH + NPTS + NPAS
4   
NA KD 3.1 =   2 (80) + 75 +70  = 76
                                                    4
NA Mupel =  Rata- rata NA KD
NA Bahasa Indonesia = (76+83+73+84+91+78+85+85+80+75 = 81
                                                                            10

Deskripsi Nilai
a.      Misalkan KKM 70,
        Predikat ketercapaian kompetensi ditentukan oleh KKM berikut.
KKM Satuan Pendidikan *)
Panjang
Interval
RENTANG PREDIKAT
A
(Sangat Baik)
B
 (Baik)
C
(Cukup)
D
(Perlu Bimbingan)
70
30/3 = 10
90<A<100
80<B<90
70<C<80
D<70

Sedangkan capaian nilai pengetahuan Arora 81,  maka  predikat dan deskripsi nilai Arora sebagai berikut.
No
Muatan Pelajaran
Pengetahuan
Keterampilan
Nilai
Predikat
Deskripsi
Nilai
Predikat
Deskripsi







3
Bahasa Indonesia
81
B












Untuk menuliskan deskripsi rapor, dimulai dari menganalisis capaian nilai KD tertinggi dan terendah. Berikut disajikan tabel nilai KD pengetahuan muatan pelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel Nilai dan predikat  KD Pengetahuan untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
Nilai KD
3.1
Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang, dan etika membaca buku) dengan cara yang benar.
76
3.2
Mengemukakan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar secara lisan.
83
3.3
Menguraikan lambang bunyi  vokal dan konsonan  dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah
73
3.4
Menentukan kosakata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) dan eksplorasi lingkungan
84
3.5
Mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) dan/atau eksplorasi lingkungan.
91
3.7
Menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (gambar, tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan
78
3.8
Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah
85
3.9
Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah.
85
3.10
Menguraikan kosakata hubungan kekeluargaan melalui gambar/bagan silsilah keluarga dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
80
3.11
Mencermati puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan.
75
Keterangan: KD di atas hanya sebagai contoh, apabila terjadi perubahan,  KD disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa capaian nilai tertinggi pada KD 3.5 = 91 (sangat baik), sedangkan capaian nilai terendah pada KD 3.3 = 73 (cukup). Dengan demikian deskripsi rapor sebagai berikut.
Ananda Arora sangat baik dalam mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek, cukup dalam menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan.

b.      Contoh pengolahan nilai dan deskripsi rapor untuk sekolah lain pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia yang memiliki KKM 55. Nilai  yang sama akan memberikan predikat dan/atau deskripsi yang berbeda.
Contoh Rekap Nilai Pengetahuan
Nama                        : Udin
Muatan pelajaran      : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester         : I/1
No
KD
PENILAIAN HARIAN
NPH
NPTS
NPAS
NILAI KD
Tema 1
Tema 2
Tema 3
Tema 4
1
3.1
85
75
-
-
80
75
70
76
2
3.2
80
90
-
-
85
80
80
83
3
3.3
70
-
-
-
70
70
80
73
4
3.4
80
-
-
-
80
85
90
84
5
3.5
-
90
-
-
90
90
95
91
6
3.7
-
-
80
-
80
70
80
78
7
3.8
-
-
75
100
88
80
85
85
8
3.9
100
-
-
75
88
80
85
85
9
3.10
-
-
-
80
80
80
80
80
10
3.11
75
80
-
-
78
70
75
75
NILAI AKHIR
81
Keterangan:
Penghitungan NA untuk setiap KD seperti pada penghitungan NA KD 3.1 berikut.
NA KD        =2 x NPH + NPTS + NPAS
                                       4
NA KD 3.1 = 2 (80) + 75 + 70 = 76
                                   4
NA Mupel =  Rata- rata NA KD     
NA Bahasa Indonesia = (76+83+73+84+91+78+85+85+80+75) = 81
                                                                       10
Predikat ketercapaian kompetensi ditentukan oleh KKM berikut.
KKM Satuan Pendidikan *)
Panjang
Interval
RENTANG PREDIKAT
A
(Sangat Baik)
B
 (Baik)
C
 (Cukup)
D
(Perlu Bimbingan)
55
45/3 = 15
85<A<100
70<B<85
55<C<70
D<55
Berdasarkan tabel rentang predikat di atas, nilai rapor Udin untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia aspek pengetahuan sebagai berikut.
No
Muatan Pelajaran
Pengetahuan
Keterampilan
Nilai
Predikat
Deskripsi
Nilai
Predikat
Deskripsi







3
Bahasa Indonesia
81
B











Deskripsi rapor ananda Udin untuk kompetensi dasar pengetahuan muatan pelajaran  Bahasa Indonesia sebagai berikut:
Ananda Udin sangat baik dalam mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek, baik dalam menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan.