Minggu, 11 September 2016

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA


TUGAS KELOMPOK I




PENGGUNAAN METODE DEMONTRASI DALAM
PEMBELAJARAN IPA















Oleh :


SUSANTI

                   NIM. P2A616004


















PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS JAMBI
2016



BAB I

PENDAHULUAN


A.          Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan pembelajaran merupan satu kesatuan yang saling terkait. Pembelajaran merupakan wujud dari pelaksanaan pendidikan. Gagne, Briggs, dan Wager (1992) dalam Udin S. Winataputra (2007 : 1.19) berpendapat bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Sementara pada pasal 1 butir 20 UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dalam Udin S. Winataputra (2007 : 1.21) menyebutkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Lingkungan belajar dimaksud adalah pendidikan formal yang merupakan suatu tempat untuk membantu siswa dalam mengembangkan dirinya, sehingga lahirlah putra-putra bangsa yang dalam jiwanya tertanam perpaduan nilai antara intelektual, etika dan kepribadian bangsa. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai tersebut : Pendidikan         Nasional  bertujuan  untuk  meningkatkan  kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Namun demikian isu yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini tentunya menjadi perhatian yang serius untuk mengatasinya baik di tingkat institusi, regional maupun nasional.
Demikian halnya di SD Negeri 1/IV Kota Jambi , Mata Pelajaran IPA yang sudah diberikan di kelas IV, pada konsep perubahan wujud benda pembelajaran siswa perlu ada peningkatan lagi. Secara keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang merupakan hasil belajar masih belum sesuai dengan harapan yaitu memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Padahal hasil belajar merupakan wujud prestasi yang dicapai oleh siswa. Hal ini perlu segera ditangani dengan seksama dengan mengadakan perbaikan seperlunya karena menurut W.S Winkel (1984 : 75) menyebutkan bahwa prestasi adalah bukti suatu keberhasilan usaha yang dicapai.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara umum adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah merupakan faktor yang berasal dari diri individu yang bersangkutan, antara lain jasmani (fisik) dan rohani (psikis). Sedang faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang bersangkutan atau sering disebut sebagai faktor lingkungan.

Sedangkan secara khusus faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah: Siswa kurang motivasi dalam belajar, media pembelajaran yang kurang lengkap, penggunaan media pembelajaran yang tidak tepat , siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, kepedulian orang tua terhadap anak di rumah kurang, kurangnya melaksanakan percobaan dan demonstrasi, sarana dan prasarana yang kurang mendukung serta metode pembelajaran yang kurang tepat.

Dari permasalahan yang ada penggunaan metode pembelajaran merupakan prioritas yang utama yang harus diperbaiki. Karena penerapan metode yang tepat akan berdampak pada hasil belajar pada siswa. Dalam hal ini metode yang diterapkan adalah metode demontrasi.

Metode demontrasi dipilih dengan pertimbangan metode ini akan membangkitkan semangat siswa dengan cara siswa belajar dengan melakukan berbagai percobaan. Disamping itu siswa akan terbiasa berfikir kritis, kreatif dan mampu berpendapat sehingga dapat meningkatkan pemahamannya. Dengan meningkatnya pemahaman maka hasil belajarnya juga meningkat. Penerapan metode ini tentunya tidak akan berdiri sendiri, namun tetap didukung dengan metode yang lain, hanya saja prioritas tetap pada metode demontrasi.
Sebaliknya pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran yang tepat berdampak pada pemahaman siswa kesulitan memahami konsep yang dipelajari. Akibatnya hasil belajar siswa mengecewakan. Oleh karena itu dalam pembelajaran ini menggunakan metode demontasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan memperhatikan hal di atas, maka penerapan metode demontrasi diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran IPA konsep perubahan wujud benda pada siswa kelas IV SD Negeri 1/IV Kota Jambi

B.           Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1.      Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka dapat dikemukan rumusan masalahnya sebagai berikut :

Apakah penggunaan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 1/IV Kota Jambi?

2.  Pemecahan Masalah

Berdasarkan teori belajar dan media pembelajaran, permasalahan yang terjadi kelas IV SD Negeri 1/IV Kota Jambi perlu diselesaikan melalui tindakan guru berupa penggunaan metode demontrasi dalam pembelajaran perubahan wujud benda. Dengan menggunakan metode demontrasi memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran Di samping itu, metode demontrasi digunakan dalam rangka pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau permasalahan melalui demontrasi.
C.           Tujuan Penelitian

Menggunakan metode demontrasi untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 1/IV Kota Jambi.

D.          Manfaat Hasil Penelitian

1.        Manfaat Teoritis

a.       Sebagai bahan referensi untuk kegiatan yang sama.

b.      Sebagai pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.

2.        Manfaat Praktis.

a.       Bagi Siswa.

1)      Meningkatkan prestasinya khususnya konsep perubahan wujud benda pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2)      Lebih kreatif, menarik dan bermakna.

3)      Mendapat pengalaman yang berharga dengan berani berdemontrasi.
b.      Bagi Guru.

1)      Sebagai acuan dalam menentukan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran guna mencapai ketuntasan belajar bagi siswa.

2)      Dapat menghidupkan suasana pembelajaran yang lebih menarik.

3)      Mendapat kepuasan dari hasil belajar siswa yang meningkat.

4)      Mendapat pengalaman yang dalam situasi pembelajaran yang berbeda.
c.       Bagi Sekolah.

1)      Meningkatkan prestasi belajar pada tingkat sekolah.
2)      Target standar ketuntasan minimal dapat tercapai.
3)      Menjadi daya tarik bagi calon siswa baru yang akan masuk pada sekolah.
4)      Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru khususnya dalam pembelajaran IPA.





 BAB II
PEMBAHASAN

A.           Komponen Pembelajaran

1.      Pengertian Komponen Pembelajaran  

Pembelajaran diambil dari terjemahan kata "Instructional". Seringkali orang membedakan kata pembelajaran ini dengan "pengajaran", akan tetapi tidak jarang pula orang memberikan pengertian yang sama untuk kedua kata tersebut.
Menurut Arief S. Sadiman, kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kalau kata pengajaran hanya ada di dalam konteks guru-murid di kelas formal, sedangkan kata pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru-murid di kelas formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara fisik di dalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Dengan definisi seperti ini, kata pengajaran lingkupnya lebih sempit dibanding kata pembelajaran. Di pihak lain ada yang berpandangan bahwa kata pembelajaran dan kata pengajaran pada hakekatnya sama, yaitu suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan (Cepi Riana, 2009).
Kedua pandangan tersebut dapat digunakan, yang terpenting adalah interaksi yang terjadi antara guru dan siswa itu harus adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di antara keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. Siswa jangan selalu dianggap sebagai subjek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan, serta kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wikipedia, 2010).
Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat suatu desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa (entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran, karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar yang akan digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain dibuat, kemudian KBM atau pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama, yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil ini akan memberikan dampak bagi guru dan siswa (Sudrajat, 2009).
Bagi guru sebagai dampak pembelajaran (instructional effect) berupa hasil yang dapat diukur sebagai data hasil belajar siswa (angka/nilai) dan berupa masukan bagi pengembangan pembelajaran selanjutnya. Sedangkan bagi siswa sebagai dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian. Jadi, ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. lnteraksi yang terjadi antara si belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, tutor, media pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri (Wikipedia, 2010).
2.        Macam-Macam Komponen Pembelajaran
Berdasarkan rumusan komponen strategi pembelajaran yang dikemukakan ahli secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Komponen pertama yaitu urutan kegiatan pembelajaran
Mengurutkan kegiatan pembelajaran dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajarnya, guru dapat mengetahui bagaimana ia harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran. Terdiri atas 3 sub yaitu :
·      Sub komponen pendahuluan, merupakan kegiatan awal dalam pembelajaran.
Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian siswa agar siswa bisa mempersiapkan dirinya untuk menerima pelajaran dan juga mengetahui kemampuan siswa atau apa yang telah dikuasai siwa sebelumnya dan berkaitan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan gambaran singkat tentang isi pelajaran, penjelasan relevansi isis pelajaran baru, dan penjelasan tentang tujuan pembelajaran.
·      Sub komponen penyajian, kegiatan ini merupakan inti dari kegiatan belajar mengajar
Dalam kegiatan ini peserta didik akan ditanamkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang telah dimiliki dikembangkan pada tahap ini. Tahap-tahapnya adalah menguraikan materi pelajaran, memberikan contoh dan memberikan latihan yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
·      Sub komponen penutup, merupakan kegiatan akhir dalam urutan kegiatan pembelajaran
Dilaksanakan untuk memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan.
2.       Komponen kedua yaitu metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar atau guru harus dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran mungkin dapat dikatakan tepat untuk suatu pelajaran tetapi belum tentu tepat untuk pelajaran yang lainnya, untuk itu guru haruslah pandai dalam memilih dan menggunakan metode-metode pembelajaran mana yang akan digunakan dan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan dan karakteristik siswa.
Berikut beberapa macam metode pembelajaran, yaitu:
a.         Metode ceramah
b.        Metode demonstrasi
c.         Metode diskusi
d.        Metode problem solving
e.         Metode studi mandiri
f.         Metode pembelajaran terprogram
g.        Metode discovery
h.        Metode simulasi
i.          Metode studi kasus
j.          Metode praktikum
k.        Metode bermain peran
3.      Komponen ketiga yaitu media yang digunakan
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media dapat berbentuk orang/guru, alat-alat elektronik, media cetak, dsb.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah :
-          Ketepatan dengan tujuan pembelajaran
-          Dukungan terhadap isi pembelajaran
-          Kemudahan memperoleh media
-          Keterampilan guru dalam menggunakannya
-          Ketersediaan waktu menggunakannya
-          Sesuai dengan taraf berfikir siswa
4.        Komponen keempat yaitu waktu tatap muka
Pengajar harus tahu alokasi waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan pembelajaran dan waktu yang digunakan pengajar dalam menyampaikan informasi pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
5.        Komponen kelima yaitu pengelolaan kelas
Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan lingkungan sosio-emosional. Lingkungan fisik meliputi: ruangan kelas, keindahan kelas, pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat lain, dan ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-emosional meliputi tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru, pembinaan hubungan baik, dsb. Pengelolaan kelas menyiapkan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara lancar.
3.        Pengertian Metode Demontrasi
Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 652) adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dsb.; cara kerja yang bersistim untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Sedangkan menurut Joni (1992/1993) dalam Sri Anitah W.                         (2008 : 1.24) mengemukaan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.

Beberapa prinsip yang perlu dipehatikan dalam pemilihan metod menurut Sri anitah W ( 2008 : 5.5 ) yaitu :
1)      Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran.
2)      Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu.
5)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri ) terhadap suatu topik permasalahan.
6)      Metode mengajar harus memungkin kan siswa mampu menyimak.
7)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri.
8)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bersama-sama.
9)      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
Metode demonstrasi merupakan metode yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.
Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran disesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapainya. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi adalah posisi siswa seluruhnya harus dapat memperhatikan (mengamati ) obyek yang akan didemonstrasikan demikian pendapat Sri Anitah W ( 2008 : 5.25 ). Sedangkan menurut Piaget dalam Mulyani sumantri ( 2007 : 2.12 ) mengemukakan pada tahap ini anak dapat berfikir secara logis mengenai segala sesuatu, sehingga metode demonstrasi yang diterapkan diterapkan dengan tepat diharapkan dapat memberi pengaruh yang cukup besar dalam pembelajaran.
Hal ini dipertegas dengan pendapat Mulyani Sumantri ( 2007 : 6.3-6.5 ) pada dasarnya siswa SD berkarasteriktif :
1.      Senang bermain
2.      Senang bergerak
3.      Senang bekerja dalam kelompok.
4.      Senang merasakan/ melakukan/ meragakan sesuatu secara langsung.
Untuk mendukung pelaksanaan PTK dengan menggunakan metode demonstrasi harus diperhatikan beberapa hal, antara lain:
1)      Karakteristik
Metode demonstrasi hakikatnya untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dalam penguasaan proses obyek tertentu. Metode mengajar demonstrasi juga identik dengan metode mengajar modeling. Dalam pelaksanaan guru dapat sebagai model atau mendatangkan nara sumber yang menguasai obyek materi pelajaran atau siswa dengan tugas yang terstruktur. Dalam demonstrasi cenderung bahan dan situasi yang digunakan adalah obyek yang sebenarnya.
2)      Prosedur.
Menurut Sri Anitah W ( 2008 : 5.26 ) Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a)      Mempersiapkan alat bantu yang akan dipergunakan dalam pembelajaran.
b)      Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan.
c)      Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa.
d)      Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil demonstrasi.
e)      Kesimpulan.
3)      Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi.
Kemampuan guru yang harus diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi, diantaranya:
a)      Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang dipraktekkan.
b)      Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh.
c)      Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan.
d)      Mampu melaksanakan penilaian proses.
Sedangkan kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan demonstrasi adalah :
1.      Siswa meiliki motivasi, perhatian, dan minat terhadap topik yang akan didemonstrasikan.
2.      Memahami tentang maksud/tujuan yang akan didemonstrasikan.
3.      Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan.
4.      Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi.
Keunggulan implementasi metode demonstrasi apabila pembelajaran
dilaksanakan secara efektif adalah :
1)   Siswa dapat mempelajari bahan pelajaran sesuai dengan obyek yang sebenarnya.
2)   Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
3)   Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan poses yang sistematis.
4)   Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan obyek.
5)   Dapat melakukan perbandingan dari beberapa obyek.
Sedangkan kelemahannya adalah :
1)      Hanya dapat menimbulkan cara berfikir yang konkrit saja.
2)      Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif.
3)      Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.
4)      Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktik yang diemonstrasikan.
Dengan memperhatikan teori di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi adalah termasuk belajar konsep dimana     siswa dihadapkan pada suatu fakta dan data kemudian untuk membuktikan kebenaran data tersebut perlu diadakan demonstrasi sehingga menjadi konsep yang tepat.
4.        Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Kurikulum KTSP (2006 : 486) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan menurut Leo Sutrisno (2007 : 1.19) IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (concret) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi Ipa mengandung tiga hal: proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan produk (kesimpulannya betul).
a.         Tujuan IPA
Adapun tujuan Mata pelajaran IPA menurut Kurikulum 2006 adalah:
1)     Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2)     Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupsn sehari-hari.
3)     Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4)     Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkanmasalah dan membuat keputusan.
5)     Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6)     Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala ketraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
b.        Ruang Lingkup IPA
Selanjutnya ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi :
1)     Makluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
2)     Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas.
3)     Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4)     Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda- benda langit lainnya.

D.     Proses Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi
            Adapun proses pembelajaran dengan metode demonstrasi akan tergambar dari contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibawah ini :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan                        : SD Negeri 1/IV Kota Jambi
Kelas/ Semester               : V/ 1 (Satu)
Tema/ Subtema               : Benda-benda di  Lingkungan Sekitar (1) / (1)  /PB 2
Alokasi Waktu                  : 1 x Pertemuan (6 x 35 Menit)
A.   Kompetensi Inti (KI)
1.    Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3.    Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4.    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B.   Kompetensi Dasar dan Indikator
PJOK
Kompetensi dasar
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan. yang tidak ternilai
2.1 Menunjukkan disiplin, kerja sama, toleransi, belajar menerima kekalahan dan kemenangan, sportif dan tanggung jawab, menghargai perbedaan 
3.1 Memahami konsep variasidan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar   
Indikator
3.1.1   Menyebutkan cara melakukan berbagai keterampilan untuk mengambil posisi, mencetak angka, dan mengoper ke teman
4.1     Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola besar
Indikator
4.1.1 Menggunakan berbagai keterampilan untuk mengambil posisi, mencetak angka, dan mengoper ke teman  
IPA
Kompetensi Dasar:
1.1     Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1     Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi      
3.3     Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam, hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar      
Indikator:
3.3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat benda padat, cair, dan gas
4.5     Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi
Indikator
4.5.1 Menyajikan hasil laporan pengamatan perubahan wujud benda
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
1.1     Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai sarana yang lebih unggul daripada bahasa lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan 
2.4     Memiliki kesetiaan, dan kebanggaan terhadap keutuhan wilayah nusantara Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia     
3.1     Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku  
Indikator
3.1.1 Menggali informasi dari bacaan tentang perubahan wujud benda yang terjadi karena kegiatan manusia
4.1     Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan mengenai bukti pengaruh kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi alam serta cara pencegahannya
SBdP
Kompetensi Dasar
1.1     Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan.
2.1     Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni
3.4     Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah.
Indikator
3.4.1 Mengenal jenis-jenis karya kerajinan dari berbagai daerah di nusantara
3.4.2 Mengenal berbagai karakter topeng
4.4     Membuat topeng dari berbagai media dengan menerapkan proporsi dan keseimbangan
Indikator
4.4.1 Melakukan studi pustaka tentang kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia
C.   Tujuan Pembelajaran
1.      Dengan mengamati gambar serta menganalisis gambar dengan seksama siswa dapat memahami tema yang akan dipelajari dengan teliti.
2.      Dengan mengamati gambar dengan seksama siswa dapat mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tema yang sedang dipelajari dengan cermat dan teliti.
3.      Dengan memperhatikan teks siswa memahami pentingnya pemanasan sebelum memulai permainan atau olahraga inti dengan penuh sikap disiplin.
4.      Dengan mempelajari teknik dasar bermain bola basket siswa terampil dalam mempraktekan teknik dasar bermain bola basket dengan benar dan sportif.
5.      Dengan melakukan percobaan untuk menguji perubahan wujud benda dengan sistematis dan penuh rasa ingin tahu siswa dapat mengetahui dan menjelaskan wujud dan sifat benda serta perubahan wujudnya dengan pemikiran logis dengan cermat dan teliti.
6.      Dengan melakukan percobaan secara mandiri siswa dapat membuat laporan pengamatan sederhana secara sistematis dan komunikatif.
7.      Siswa dapat mempresentasikan hasil laporan pengamatan dengan sikap percaya diri.
8.      Dengan membaca teks bacaan siswa dapat mengisi tabel isian kosa kata dan mencari arti kata kosa kata baku dan tidak baku dengan teliti.
9.      Dengan membaca teks dengan seksama siswa dapat menuliskan kembali informasi penting dari bacaan dan memberikan pendapat yang logis tentang teks bacaan yang telah dibaca dengan sikap penuh percaya diri.
10.  Dengan melakukan studi literatur siswa dapat mengenal kerajinan khas topeng di daerah masing-masing dan mencatat hasil penemuan mereka dengan sistematis, sikap bangga dan mencintai karya seni sendiri.     
D.       Materi Pembelajaran
1.         Teknik dasar bermain bola basket (buku siswa halaman 16)
2.         Wujud dan sifat benda serta perubahan wujudnya (buku siswa halaman 17)
3.         Teks bacaan “Pak Bowo Pengrajin Wayang Golek” (buku siswa halaman 21)
E.    Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Metode         : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
Pendekatan  : Scientific (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
eksperimen, mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan).
F.    Media, Alat, dan Sumber Belajar
1.    Media dan Alat :
-    Buku, materi pemanfaatan sumber daya alam dan usaha pelestariannya, manfaat gerak pemanasan sebelum berolahraga, wujud dan sifat benda serta perubahan wujudnya, teknik dasar brmain bola basket, melindungi sumber daya alam dari kerusakan, kerajinan tradisional wayang golek, seni kerajinan, surat kabar dan majalah
2.    Sumber:
Afriki dkk. 2013. Buku Siswa Tema 1 “Benda-benda di Lingkungan Sekitar”. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Afriki dkk. 2013. Buku Guru Tema 1 “Benda-benda di Lingkungan Sekitar”. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
G.       Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1.    Guru memberikan salam dan mengajak berdoa (religius).
2.    Mengecek kehadiran peserta didik
3.    Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka.
4.    Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti.
5.    Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
6.    Siswa mendengarkan penjelasan dari guru  kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami.
10 Menit
Kegiatan Inti
1.     Mulai kegiatan dengan membaca seksama sebuah ilustrasi tentang kegiatan berolahraga dan fasilitas peralatan yang dilakukan. (mengamati)
2.     Guru mensosialisasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada tema ini.(mengkomunikasikan)
3.     Guru menstimulus rasa ingin tahu siswadengan memberikan pertanyaan-pertanyan pancingan seperti yang tertera dalam lembar yang telah disediakan : Gambar apa yang kamu lihat?Peralatan apa yang digunakan?Dimana mereka berolahraga?Apa yang harus mereka lakukan sebelum berolahraga? (menanya)
4.     Siswa diminta membaca pertanyaan kunci setelah membaca ilustrasi dan mencoba menjawabnya dengan pemikiran yang logis. (mengamati & menalar)
5.     Siswa diminta mengamati ilustrasi gambar tentang pemanasan yang telah disediakan. (mengamati)
6.     Siswa diminta berdiskusi dan menyampaikan pendapat mereka tentang manfaat melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga inti sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. (mengumpulkan informasi & mengasosiasikan)
7.     Siswa diminta memperhatikan gambar dan membaca seksama teori dan keterampilan menggunakan bola besar dalam sebuah permainan. (mengamati & mencoba)
8.     Setelah membaca, siswa diminta berdiskusi tentang cara-cara yang dapat dilakukan untukmencetak angka dalam permainan bola besar. (mengumpulkan informasi)
9.     Setelah memahami teori menggunakan bola besar dalam sebuah permainan, siswa diminta keterampilan menggunakan bola besar dalam sebuah permainan. (mencoba)
10. Siswa diminta mencatat hasil latihan mereka dalam lembar catatan yang telah disediakan. (mengasosiasikan)
11. Siswa diminta berlatih dengan bimbingan dan penilaian guru, teman, orangtua maupun anggota keluarga mereka. (mencoba)
12. Gunakan hasil diskusi kelas untuk menyimpulkan dan mengukur pencapaian kompetensi siswa (mengasosiasikan)
13. Siswa membaca cara melakukan teknik melempar bola, menangkap bola, menggiring bola besar (dalam permainan basket). (mengamati)
14. Guru memberikan contoh cara melakukan teknik melempar bola, menangkap bola, menggiring bola (dalam permainan bola basket). (mengkomunikasikan)
15. Siswa memperhatikan dengan seksama peragaan yang dilakukan oleh guru. (mengamati)
16. Siswa mempraktekan secara berpasangan. (mencoba)
17. Guru selalu menekankan pada aspek sportivitas dan keselamatan diri dan orang lain selama kegiatan.
18. Siswa mengamati gambar yang disediakan (Gambar es di dalam plastik yang mencair). (mengamati)
19. Guru memancing rasa ingin tahu siswa dengan mengajukan pertanyaan: Apa penyebab es berubah menjadi air?
20. Siswa menjawab pertanyaan secara mandiri. (menalar)
21. Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi setiap jawaban siswa.
22. Guru secara interaktif menjelaskan tentang bentuk-bentuk perubahan wujud benda.
23. Siswa kemudian bekerja secara kelompok beranggotakan 4 orang.
24. Siswa mengamati beberapa jenis wujud benda yang telah mereka ketahui. (mengamati)
25. Siswa diminta berdiskusi dan menuliskan hasil pemahaman mereka tentang wujud benda, sifat benda dan memberikan contohnya, serta perubahan wujud benda. (mengumpulkan informasi)
26. Siswa selanjutnya melakukan percobaan dengan beberapa petunjuk aktivitas yang telah diberikan. (mencoba)
27. Siswa diperbolehkan bereksplorasi menggunakan bahan yang berbeda dan memberi perlakuan yang berbeda. (mencoba)
28. Siswa diminta mengamati proses dalam percobaan dan menulisnya dalam bentuk suatu laporan. (mengumpulkan informasi)
29. Siswa mempresentasikan hasil percobaan dan laporan mereka di depan kelas.(mengkomunikasikan)
30. Siswa diminta untuk mengamati gambar dan pesan slogan dengan seksama (mengamati)
31. Siswa kemudian membaca seksama beberapa tindakan atau perlakuan manusia dilingkungannya. (mengamati)
32. Siswa memilih dan menempatkan perlakuan yang sesuai di kolom yang disediakan (mengasosiasikan)
33. Siswa diminta mendiskusikan dan menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari perlakuan tersebut dalam kolom yang telah disediakan.(mengumpulkan informasi)
34.  Siswa diminta untuk membaca bersuara teks bacaan secara bergantian dengan memperhatikan kejelasan lafal, volume suara, dan intonasi yang bervariasi. (mengamati)
35. Siswa diminta berdiskusi dan memberikan pendapat tentang tentang informasi penting/pesan yang ada dalam bacaan tersebut. (mengumpulkan informasi)
36. Siswa diminta mencari kosakata baku dan tidak baku yang tidak mereka pahami dari bacaan kemudian menuliskan artinya. (mengamati)
37. Siswa diminta untuk menulis daftar kosakata di kolom yang telah disediakan. (mengamati)
38. Siswa kemudian diminta untuk memahami permasalahan penting dari teks bacaan danmenuliskan informasi penting yang mereka dapatkan. (menalar)
39.  Siswa diminta membaca dan memahami teks bacaan yang telah disediakan tentang karya seni tradisional topeng. (mengamati)
40. Siswa membaca petikan informasi yang menjelaskan salah satu jenis kesenian tradisional, yakni wayang kulit dan wayang golek. (mengamati)
41. Selanjutnya siswa diminta untuk memperluas eksplorasi dengan mengamati dan mencari tahu salah satu jenis kesenian tradisional di daerahnya. (mengamati)
42. Siswa melakukan studi literature sederhana dari berbagai surat kabar, majalah atau internet untuk melengkapi tabel hasil studi pustaka mereka dan mencari tahu berbagai macam jenis dan karakter topeng, materi dan teknik pembuatnnya maupun ciri atau karakteristik khususnya . (mengumpulkan informasi)
43. Siswa menuliskan informasi yang telah mereka dapatkan dalam tabel yang telah disediakan (mengasosiasikan)
185 Menit
Penutup
1.    Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari ini.
2.    Guru memberi kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
3.    Guru melakukan penilaian.
4.    Guru memberikan tugas di rumah kepada peserta didik yaitu Siswa dengan bantuan orang tua mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi alam serta cara pencegahannya.
5.    Guru menyampaikan pesan moral.
6.    Salam dan doa penutup.
15 Menit
H.       Penilaian
1.        Teknik Penilaian
ΓΌ  Unjuk kerja
ΓΌ  Portofolio
ΓΌ  Observasi
ΓΌ   Penugasan
2.    Instrumen Penilaian
a.    Penilaian Unjuk Kerja
1)   Cek List Penilaian Diskusi
No
Nama Siswa
Kriteria
Apakah temanmu aktif dalam memberikan pendapat?
Apakah temanmu memiliki pengetahuan yang sesuai dengan topik diskusi?
Apakah temanmu menghargai pendapat teman lainnya?
Apakah temanmu berbicara dengan suara jelas dan nyaring serta intonasi yang bervariasi?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1









2









3









b.   Rubrik Percobaan & Pengamatan Kelompok
No
Nama Siswa
Kriteria
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Pengamatan
Kemandirian dan manajemen waktu (attitude)
Keterampilan menyajikan presentasi
1







2







3







Keterangan skor:
Kriteria
Baik Sekali (4)
Baik   (3)
 Cukup (2)
Perlu Bimbingan (1)
Pengetahuan
Siswa menunjukkan pemahaman materi yang sangat baik dalam tahapan pengamatan
Siswa menunjukkan pemahaman materi yang baik dalam tahapan pengamatan
Siswa menunjukkan pemahaman materi dengan cukup baik dalam tahapan pengamatan
Siswa masih perlu menunjukkan pemahaman materi dalam tahapan pengamatan mereka
Siswa mampu bekerja secara sistematis dan mencatat hasil pengamatan dengan sangat baik, rinci, dan jelas
Siswa mampu bekerja secara sistematis dan mencatat hasil pengamatan dengan rinci dan jelas
Siswa perlu bekerja secara lebih sistematis dan menambahkan beberapa perbaikan agar dapat mencatat hasil pengamatan dengan rinci dan jelas
Siswa sangat perlu bimbingan untuk bekerja secara lebih sistematis dan mencatat hasil pengamatan agar lebih rinci dan jelas
Pengamatan 
Siswa dapat menganalisa proses perubahan wujud benda dengan sangat cermat dan tepat
Siswa dapat menganalisa proses perubahan wujud benda dengan baik
Siswa masih perlu belajar untuk menganalisa proses perubahan wujud benda dengan baik
Siswa belum mampu menganalisa proses perubahan wujud benda dengan baik
Kemandirian dan manajemen waktu (attitude)
Kelompok sangat mandiri mengerjakan tugas, dan mampu menyelesaikan sebelum waktu yang ditentukan.
Kelompok bersikap mandiri mengerjakan tugas, dan selesai tepat waktu
Kelompok masih perlu diingatkan sesekali untuk bekerja secara mandiri dan menyelesaikan tugas tepat waktu
Kelompok masih perlu dibimbing dalam bekerja mandiri dan agar menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
Keterampilan menyajikan presentasi
Presentasi disampaikan dengan cara yang kreatif dimana hasil laporan pengamatan yang diperoleh dikembangkan dengan menggunakan kalimat-kalimat buatan sendiri dan mudah dipahami
Presentasi disampaikan dengan cara yang cukup kreatif dengan hasil laporan pengamatan yang dapat dipahami
Presentasi disampaikan dengan cara yang kurang menarik, kurang inovatif, dimana sebagian besar dari hasil pelaporan pengamatan masih perlu diperbaiki agar dapat lebih dimengerti
Presentasi disampaikan dengan cara yang tidak menarik, tidak inovatif, dimana hampir seluruh hasil laporan pengamatan kurang jelas dan belum dapat dimengerti
                                    Penilaian         :   Jumlah skor             x          10        =
                                                 20
c.         Rubrik Penilaian Siswa
No
Nama Siswa
Kriteria
Apakah siswa memahami arti memanfaatkan sumber daya alam?
Apakah siswa menganalisis pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab dengan benar?
Apakah siswa menganalisis pemanfaatan sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab dengan benar?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1







2







3







d.      Rubrik Daftar Kosakata Baru
No
Nama Siswa
Kriteria
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Penggunaan B.Indonesia
Kemandirian dan pengumpulan tugas
Keterampilan
1







2







3







Keterangan skor:
Kriteria
Baik Sekali (4)
Baik   (3)
 Cukup (2)
Perlu Bimbingan (1)
Pengetahuan
Mampu menuliskan definisi semua kata dengan arti yang benar, mudah dimengerti dan detail
Mampu menuliskan definisi hampir semua kata dengan arti yang benar, dapat dimengerti dan detail
Mampu menuliskan definisi beberapa kata dengan arti yang benar, dapat di mengerti namun kurang detail
Mampu menuliskan definisi beberapa kata dengan arti yang kurang tepat, sulit dimengerti dan kurang detail
Penggunaan B.Indonesia
Seluruh definisi dan kalimat ditulis dengan menggunakan ejaan dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa ada kesalahan
Definisi dan kalimat ditulis menggunakan ejaan dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 1-2 kesalahan
Definisi dan kalimat ditulis menggunakan ejaan dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 3 kesalahan
Terdapat lebih dari 3 kesalahan dalam penulisan definisi dan kalimat
Kemandirian dan Pengumpulan tugas
Menunjukkan kemandirian Penuh dalam pengerjaan tugas dan mengumpulkan tugas sebelum waktu yang ditentukan
Mandiri dalam pengerjaan tugas dan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
Menunjukkan kemandirian namun belum stabil dalam sebagian besar proses dan terlambat mengumpulkan
Tugas
Belum menunjukkan kemandirian dan sangat terlambat mengumpulkan tugas
Keterampilan
Mampu menuliskan semua kata ke dalam kalimat dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti
Mampu menuliskan hampir semua kata ke dalam kalimat dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti
Mampu menuliskan beberapa kata kedalam kalimat dengan benar namun kurang tepat dan sulit dimengerti
Mampu menuliskan beberapa kata kedalam kalimat namun kurang benar dan tepat serta tidak dapat dimengerti
               Penilaian      :   Jumlah skor             x          10        =
                           16
e.        Rubrik Essay
No
Nama Siswa
Kriteria
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Kemandirian dan manajemen waktu (attitude)
Penggunaan bahasa
1






2






3






Keterangan skor:
Kriteria
Baik Sekali (4)
Baik   (3)
 Cukup (2)
Perlu Bimbingan (1)
Pengetahuan
Siswa menunjukkan pemahaman materi tulisan essay
Siswa menunjukkan pemahaman materi dalam hampir semua tulisan essay
Siswa hanya menunjukkan beberapa pemahaman materi dalam tulisan essay
Siswa menunjukkan sedikit pemahaman materi pada tulisan essay
Siswa mampu memberikan alasan yang tepat pada tulisan essay
Siswa mampu memberikan alasan yang tepat hampir disemua tulisan essay
Siswa hanya mampu memberikan
Beberapa alasan yang tepat dalam tulisan essay
Siswa hanya mampu memberikan sedikit alasan yang tepat pada tulisan essay
Kemandirian dan manajemen waktu (attitude)
Sangat mandiri mengerjakan tugas bahkan selesai sebelum waktunya
Mandiri mengerjakan tugas dan selesai tepat waktu
Masih perlu diingatkan sesekali untuk menyelesaikan tugas
Tidak menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
Penggunaan bahasa
Menggunakan kosa kata bahasa Indonesia yang baik dan benar
Terdapat satuatau dua kesalahan dalam pengggunaan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan benar
Terdapat tiga atau empat kesalahan dalam pengggunaan kosakata bahasa Indonesia yang baik danbenar
Terdapat lebih dari lima kesalahan dalam pengggunaan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan benar
                                    Penilaian         :   Jumlah skor             x          10        =
                                                                       16
f.          Rubrik Riset dan Studi Pustaka
No
Nama Siswa
Kriteria
Jumlah Skor
Nilai
Pengorganisasian
Kuantitas/kapasitas Informasi
Kualitas Informasi
Sumber
1







2







3







Keterangan skor:
Kriteria
Baik Sekali (4)
Baik   (3)
 Cukup (2)
Perlu Bimbingan (1)
Pengorganisasian
Informasi tersusun dengan sangat sistematis.
Informasi tersusun dengan sistematis
Informasi tersusun dengan cukup sistematis
Informasi masih kurang tersusun dengan sistematis sehingga masih perlu bimbingan
Kuantitas/kapasitas Informasi
Semua topik yang harus dicari dan dikembangkan terjawab dan tertulis dengan sangat baik dan sangat jelas
Semua topik yang harus dicari dan dikembangkan terjawab dan tertulis dengan baik dan jelas
Ada beberapa (1-2) topik yang masih harus dicari dan dikembangkan dan belum terjawab dengan baik dan jelas
Kebanyakan dari topik yang masih harus dicari dan dikembangkan belum terjawab dengan baik dan jelas sehingga masih sangat perlu bimbingan
Kualitas Informasi
Kualitas informasi dan gambar dikemas sangat jelas dan sangat berhubungan dengan topik yang dipelajari
Kualitas informasi dan gambar dikemas jelas dan berhubungan dengan topik yang dipelajari
Kualitas informasi dan gambar dikemas cukup jelas dan cukup berhubungan dengan topik yang dipelajari
Kualitas informasi dan gambar dikemas kurang jelas dan belum menciptakan hubungan dengan topik yang dipelajari
Sumber
Menggunakan sumber pustaka sebanyak 5 atau 4 sumber dengan kualitas narasumber yang sangat akurat dan sangat relevan
Menggunakan sumber pustaka minimal 3 atau 2 sumber dengan kualitas narasumber yang akurat dan relevan
Menggunakan sumber pustaka minimal 2 atau 1 sumber dengan kualitas narasumber yang cukup
akurat dan cukup relevan
Menggunakan sumber pustaka hanya 1 sumber dengan kualitas narasumber yang tidak akurat dan tidak relevan
                                    Penilaian         :   Jumlah skor             x          10        =
                                                   16
3.    Penilaian Sikap
No
Nama Siswa
Kecermatan
Ketelitian
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
1
2
3
4
1
2
3
4
1









2









3









Keterangan :
BT          :    Belum Terlihat   
MT         :    Mulai Terlihat
MB         :    Mulai Berkembang
SM         :    Sudah Membudaya
Berilah dengan tanda centang (ΓΌ) pada kolom yang sesuai

Catatan :
      Refleksi
* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
* Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
* Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
* Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Remedial
Latihan 1
Ada berapakah teknik dasar bermain bola basket? Sebutkan !
Latihan 2
Jelaskan cara teknik dasar melempar bola basket! Sertakan gambar!
Latihan 3
Jelaskan cara teknik dasar menggiring bola basket! Sertakan gambar!
Latihan 4
Jelaskan cara teknik dasar menangkap bola basket! Sertakan gambar!

Pengayaan
Latihan
1.        Berdasarkan hasil pemahamanmu dari prosep percobaan yang lalu, apa yang menyebabkan es berubah menjadi air?
2.        Jelaskan sifat benda padat, cair dan gas serta beri masing-masing contoh benda yang bisa kau temukan di sekitarmu!
3.        Berikan contoh sikap penggunaan sumber daya alam yang tidak disertai pelestarian (penggunaan dengan cara tidak bertanggung jawab)!
4.        Berikan contoh sikap penggunaan sumber daya alam yang disertai pelestarian (penggunaan dengan cara bertanggung jawab)!
Jelaskan dengan rinci salah satu contoh hasil seni kerajinan topeng yang kamu ketahui!Jelaskan nama, asal daerah, jenis bahan yang digunakan, teknik pembuatan serta ciri khas seni kerajinan tersebut!

5 komentar:

  1. Ass bu Susanti. Tulisan yang ibu buat sangat bagus dan menarik dan memberikan pemahaman tambahan tentang metode demostrasi.

    Sedikit saran saya tentang tulisan ibu, ada baiknya tulisan ini disertai contoh gambaran proses pembelajaran yang berkaitan dengan penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di SD. Sehingga tulisan ibu ini lebih bagus lagi. Terima kasih bu. Wss....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Wss..terima kasih atas masukannya bu...sangat membangun...

      Hapus
  2. ibu mohon ijin bertanya bagaimana cara kita meningkatkan motivasi anak untuk melakukan hasil dari sebuah diskusi tentang materi yang kita demonstrasikan?

    BalasHapus
  3. Bentuk motivasi yg dapat kita berikan pada anak adalah dengan memberikan rasa percaya diri ,dan arahan atau bimbingan pada saat pembelajaran berlangsung

    BalasHapus